Selasa, 28 Agustus 2012

ARSITEKTUR ROMAWI


ARSITEKTUR ROMAWI (Sekitar 300 SM -365 M)



Geografis dan, geologis dan iklim
Wilayah yang sekarang masuk dalam negara Itali sekarang di mana kekuasaan Romawi berasal dan berkembang berupa semenanjung, menjorok ke selatan-timur di Laut Mediterania. Keadaan geografis tersebut bertolak belakang dengan Yunani, yang berupa kepulauan dan sebagian besar wilayah darat-annya berupa pantai, dari Laut Aegean. Roma sebagai pusat kekuasaan dan kebudayaan Romawi, berada di bagian selatan-tengah semenanjung, tidakjauh dari pantai laut Me­diterania. Budaya Romawi berkembang melalui kekuasaan didapat dari penaklukan, berbeda dengan penyebaran budaya Yunani yang melalui kolonisasi. Budaya Romawi termasuk arsitektur berkembang dari kekuasan perebutan kekuasaan dan penaklukan tidak hanya berkembang di wilayah Itali, namun hingga sebagian besar Eropa, Afrika Utara dan Asia Barat.
Etruscan kelompok suku merupakan cikal bakal dari bangsa Romawi mendiami wilayah Etruria di barat-tengah semenanjung Itali, sudah mempunyai budaya cukup tinggi
sejak sekitar tahun 750 -1 00 SM[1].
Bahan mineral cukup melimpah di Etruria, terutama tembaga. Batu dan marmer seperti di wilayah Yunani, sudah sejak dahulu menjadi bahan bangunan utama. Semenanjung Itali, mempunyai iklim dapat dibedakan ke dalam tiga kategori menurut letaknya bagian utara sama dengan daratan Eropa lainnya cukup dingin, di bagian tengah rata-rata cukup banyak matahari, di bagian selatan mendekati iklim tropis.
Sejarah
Jaman Romawi awal dimulai dari bangsa Etruscan yang menguasai wilayah semenanjung Itali bagian barat-tengah telah di sebut di atas, pada sekitar tahun 700 an SM, Berdasarkan legenda, kota Roma sekarang berada di bukit-bukit bagian selatan dari wilayah Etruria[2]. Dahulu wilayah ini di bawah kekuasaan raja Etruscan.
Sctelah abad ke VI SM, supremasi bangsa Etruscan mulai turun, hingga runluh pada 500 an SM. Kekuatan Etruscan dircbut dengan peperangan di laut oleli Syracusans beraliansi dengan Cumae, koloni Yunani tertua di Itali bagian selatan[3].
Menurunnya kekuasaan Etruscan mem-beri kesempatan pada orang-orang Roma untuk mendominasi kota-kota yang tadinya di–kuasai orang-orang Etruscan. Kekuasaan Romawi meluas terutama setelah wilayah Itali Selatan jatuh ketangannya pada 273 SM. Perang Punic 1 (264-241 SM) antara. Roma dengan Kartago (Carthage)[4] berakhir dengan aneksasi Sisilia (Sicily) dan menjadi provinsinya yang pertama. Perang Punic ke 11 (218-201 SM.), menjadi perjuangan Kartago untuk mempertahankan kejayaannya. Hanibal se-orang Jendral Kartagian, masuk Itali melalui Spanyol bagian utara dan Pegunungan Alpen, menaklukan pasukan Romawi. Pasukan Roma mengadakan serangan balasan pada 202 SM., dibawah Scipio, mengalahkan kaum Kartagian di Zama. Kekalahan Kartago pada Perang Punic III, membuat menjadi jajahan Roma di Afrika Utara.
Penaklukan atas Macedonia dan Yunani (146 SM,), selain menambah propinsi Romawi, juga mendorong didatangkannya seni dan para seniman Yunani ke wilayah Romawi. Pada 133 SM. Wilayah kekuasaan Yunani di Mediterania Timur dan Asia Minor, menjadi bagian utama dari Provinsi Romawi di Asia. Spanyol dikuasai pada 64 SM., sehingga kekuasaan Roma mencakup wilayah Euphrates hingga Atlantik.
Pasukan Roma, tadinya dari warga biasa berkembang menjadi tentara profesional sehingga cenderung membentuk pernerintahan diktator. Pernerintahan Romawi pada jaman itu yang paling terkenal adalah Yulius Caesar. Pada 58-49, Caesar mebangun perbatasan sepanjang Rhine dan Channel di Inggris. Usaha mendirikan negara dengan. sistem
Pada awal abad IV, Roma kembali bangkit dcngan kekuatan Constantine (306-37) yang berhasil menyatukan kembali kekaisaran. Dua kebijaksanaan penting ditentukan oleh Constantine, berpengaruh besar pada sejurah Romawi. Pertama, menerima Kristen sebagai agama (313) sama dengan agama lain. Ke dua, memindah pusat kekuasaan ke Istanbul (sekarang di Turki) (324), sehingga kemudian pada 330, namanya diganti menjadi Konstantinopel (Constantinopolis). Wilayah kekuasa-annya makin luas hingga hampir seluruh wilayah pantai Laut Mediterania atau sering disebut Byzantine. Jaman itu disebut pula

[1] Sir Baniste Fletcher, A History of Architec­ture, The Athlone Press. London. 1975. Him. 256.
[2] Ibid.
[3] Ibid.Hlm 257
[4] Nama sebuah kota kuno di pantai afrika saat ini sekitar 9 km disebelah utara Tunis . Kota menjadi tempat kedudukan angkatan laut yang mendominasi laut Mediterania, hingga dikalahkan oleh Roma pada abad 11 SM
Alpen, menaklukan pasukan Romawi. Pasukan Roma mengadakan serangan balasan pada 202 SM., dibawah Scipio, mengalahkan kaum Kartagian di Zama. Kekalahan Kartago pada Perang Punic III, membuat menjadi jajahan Roma di Afrika Utara.
Penaklukan atas Macedonia dan Yunani (146 SM,), selain menambah propinsi Romawi, juga mendorong didatangkannya seni dan para seniman Yunani ke wilayah Romawi. Pada 133 SM. Wilayah kekuasaan Yunani di Mediterania Timur dan Asia Minor, menjadi bagian utama dari Provinsi Romawi di Asia. Spanyol dikuasai pada 64 SM., sehingga kekuasaan Roma mencakup wilayah Euphrates hingga Atlantik.
Pasukan Roma, tadinya dari warga biasa berkembang menjadi tentara profesional sehingga cenderung membentuk pernerintahan diktator. Pernerintahan Romawi pada jaman itu yang paling terkenal adalah Yulius Caesar. Pada 58-49, Caesar mebangun perbatasan sepanjang Rhine dan Channel di Inggris. Usaha mendirikan negara dengan. sistem
Pada awal abad IV, Roma kembali bangkit dcngan kekuatan Constantine (306-37) yang berhasil menyatukan kembali kekaisaran. Dua kebijaksanaan penting ditentukan oleh Constantine, berpengaruh besar pada sejurah Romawi. Pertama, menerima Kristen sebagai agama (313) sama dengan agama lain. Ke dua, memindah pusat kekuasaan ke Istanbul (sekarang di Turki) (324), sehingga kemudian pada 330, namanya diganti menjadi Konstantinopel (Constantinopolis). Wilayah kekuasa-annya makin luas hingga hampir seluruh wilayah pantai Laut Mediterania atau sering disebut Byzantine. Jaman itu disebut pula jaman Byzantine di mana banyak terjadi perubahan dan perkembangan dalam budaya termasuk arsitektur.
Kejayaan Byzantine berakhir karena pengganti Constantine lemah dalam me-ngontrol ekonomi dan perpecahan dalam tubuh militer. Pada 365 kekaisaran terbagi menjadi dua wilayah timur berpusat di Konstantinopel dan wilayah barat yaitu Itali berpusat di Milan. Pada 407 pernerintahan barat tersebut dipatahkan oleh kaum Barbar yang dapat menguasai Wilayah Galia (Gaul) dan memutuskan hubungan antara Roma dengan wilayah yang sekarang Inggris.
Arsitektur Romawi
Suku bangsa Etruscans, telah disebut di atas mendiami wilayah tengah-barat Itali adalah kelompok suku yang sangat maju pada jamannya dalam arsitektur. Pada sekitar abad VII SM, sudah membangun kota dengan antara lain dinding-dinding, pipa-pipa pembuangan air, hingga mengontrol sungai sehingga permukaan airnya sama dengan rata-rata permukaan danau-danau[1].
Peninggalan penting menjadi bukti sejarah pada waktu itu adalah reruntuhan Fallen Novi, dibangun sekitar abad III SM. Pelengkung pada salah sebuah gerbang, merupakan konstruksi sangat khas Romawi, kemudian merubah perkembangan kejaman baru dari arsitektur Yunani yang secara prinsip merupakan sistem kolom dan balok, disebut Order.
Pelengkung Augustus di Perugia, di bangun pada akhir abad 11 SM, juga menunjukan pemakaian pelengkung sudah sejak jaman Romawi awal atau jaman Etruscan.’ Dengan sistem konstruksi pelengkung, maka kolom dan balok tidak diperlukan lagi. kemudian dalam perkembangannya, bentuk kolom dan balok Yunani hanya menjadi bagian dari dekorasi. Berbagai kuil pada jaman Etruscan, menggunakan sistem kolom dan balok, namun konstruksi, proporsi, komposisi dan dekorasinya mempunyai ciri khusus, berbeda dengan ketiga Order Yunani.
Denah kuil-kuil dibangun pada jaman Romawi, secara garis besar dapat dikategori-kan dalam dua bentuk, yaitu segi empat panjang dan bukan segi empat. Kuil Romawi berdenah segi empat panjang sebagian besar mendapat pengaruh cukup besar dari arsitektur Yunani. Pada jaman itu, mulai berkembang bentuk-bentuk kuil yang tidak segi empat panjang, bervariasi dalam bentuk denah poligonal, lingkaran dan kombinasi lainnya.

[1] Sir Banister  Fletcher, A History of Architecture,The Athlone Press London.   1975. Hlm.263.

 

Dinding keliling dengan gerbang berkonstruksi pelengkung, Falerii Novi (abad III SM.) (atas), Rekonstruksi Pelengkung Augustus (bawah).

 
 
sumber : yulianto sumalyo ( buku arsitektur klasik eropa ).penerbit gunadarma university

 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar