ARSITEKTUR ROMAWI (Sekitar 300 SM -365 M)
Geografis
dan, geologis dan iklim
Wilayah yang
sekarang masuk dalam negara Itali sekarang di mana kekuasaan Romawi berasal dan
berkembang berupa semenanjung, menjorok ke selatan-timur di Laut Mediterania.
Keadaan geografis tersebut bertolak belakang dengan Yunani, yang berupa
kepulauan dan sebagian besar wilayah darat-annya berupa pantai, dari Laut
Aegean. Roma sebagai pusat kekuasaan dan kebudayaan Romawi, berada di bagian
selatan-tengah semenanjung, tidakjauh dari pantai laut Mediterania. Budaya
Romawi berkembang melalui kekuasaan didapat dari penaklukan, berbeda dengan
penyebaran budaya Yunani yang melalui kolonisasi. Budaya Romawi termasuk
arsitektur berkembang dari kekuasan perebutan kekuasaan dan penaklukan tidak
hanya berkembang di wilayah Itali, namun hingga sebagian besar Eropa, Afrika
Utara dan Asia Barat.
Etruscan
kelompok suku merupakan cikal bakal dari bangsa Romawi mendiami wilayah Etruria
di barat-tengah semenanjung Itali, sudah mempunyai budaya cukup tinggi
sejak
sekitar tahun 750 -1 00 SM[1].
Bahan
mineral cukup melimpah di Etruria, terutama tembaga. Batu dan marmer seperti di
wilayah Yunani, sudah sejak dahulu menjadi bahan bangunan utama. Semenanjung
Itali, mempunyai iklim dapat dibedakan ke dalam tiga kategori menurut letaknya
bagian utara sama dengan daratan Eropa lainnya cukup dingin, di bagian tengah
rata-rata cukup banyak matahari, di bagian selatan mendekati iklim tropis.
Sejarah
Jaman Romawi
awal dimulai dari bangsa Etruscan yang menguasai wilayah semenanjung Itali
bagian barat-tengah telah di sebut di atas, pada sekitar tahun 700 an SM,
Berdasarkan legenda, kota Roma sekarang berada di bukit-bukit bagian selatan dari
wilayah Etruria[2]. Dahulu wilayah ini di bawah kekuasaan raja
Etruscan.
Sctelah abad
ke VI SM, supremasi bangsa Etruscan mulai turun, hingga runluh pada 500 an SM.
Kekuatan Etruscan dircbut dengan peperangan di laut oleli Syracusans beraliansi
dengan Cumae, koloni Yunani tertua di Itali bagian selatan[3].
Menurunnya
kekuasaan Etruscan mem-beri kesempatan pada orang-orang Roma untuk mendominasi
kota-kota yang tadinya di–kuasai orang-orang Etruscan. Kekuasaan Romawi meluas
terutama setelah wilayah Itali Selatan jatuh ketangannya pada 273 SM. Perang
Punic 1 (264-241 SM) antara. Roma dengan Kartago (Carthage)[4] berakhir dengan aneksasi Sisilia
(Sicily) dan menjadi provinsinya yang pertama. Perang Punic ke 11 (218-201
SM.), menjadi perjuangan Kartago untuk mempertahankan kejayaannya. Hanibal
se-orang Jendral Kartagian, masuk Itali melalui Spanyol bagian utara dan
Pegunungan Alpen, menaklukan pasukan Romawi. Pasukan Roma mengadakan serangan balasan
pada 202 SM., dibawah Scipio, mengalahkan kaum Kartagian di Zama. Kekalahan
Kartago pada Perang Punic III, membuat menjadi jajahan Roma di Afrika Utara.
Penaklukan
atas Macedonia dan Yunani (146 SM,), selain menambah propinsi Romawi, juga
mendorong didatangkannya seni dan para seniman Yunani ke wilayah Romawi. Pada
133 SM. Wilayah kekuasaan Yunani di Mediterania Timur dan Asia Minor, menjadi
bagian utama dari Provinsi Romawi di Asia. Spanyol dikuasai pada 64 SM.,
sehingga kekuasaan Roma mencakup wilayah Euphrates hingga Atlantik.
Pasukan
Roma, tadinya dari warga biasa berkembang menjadi tentara profesional sehingga
cenderung membentuk pernerintahan diktator. Pernerintahan Romawi pada jaman itu
yang paling terkenal adalah Yulius Caesar. Pada 58-49, Caesar mebangun
perbatasan sepanjang Rhine dan Channel di Inggris. Usaha mendirikan negara
dengan. sistem
Pada awal
abad IV, Roma kembali bangkit dcngan kekuatan Constantine (306-37) yang
berhasil menyatukan kembali kekaisaran. Dua kebijaksanaan penting ditentukan
oleh Constantine, berpengaruh besar pada sejurah Romawi. Pertama, menerima
Kristen sebagai agama (313) sama dengan agama lain. Ke dua, memindah pusat
kekuasaan ke Istanbul (sekarang di Turki) (324), sehingga kemudian pada 330,
namanya diganti menjadi Konstantinopel (Constantinopolis). Wilayah
kekuasa-annya makin luas hingga hampir seluruh wilayah pantai Laut Mediterania
atau sering disebut Byzantine. Jaman itu disebut pula
[1] Sir Baniste Fletcher, A History of Architecture,
The Athlone Press. London. 1975. Him. 256.
[2] Ibid.
[3] Ibid.Hlm 257
[4] Nama sebuah kota kuno di pantai afrika saat
ini sekitar 9 km disebelah utara Tunis . Kota menjadi tempat kedudukan angkatan
laut yang mendominasi laut Mediterania, hingga dikalahkan oleh Roma pada abad
11 SM
Alpen,
menaklukan pasukan Romawi. Pasukan Roma mengadakan serangan balasan pada 202
SM., dibawah Scipio, mengalahkan kaum Kartagian di Zama. Kekalahan Kartago pada
Perang Punic III, membuat menjadi jajahan Roma di Afrika Utara.
Penaklukan
atas Macedonia dan Yunani (146 SM,), selain menambah propinsi Romawi, juga
mendorong didatangkannya seni dan para seniman Yunani ke wilayah Romawi. Pada
133 SM. Wilayah kekuasaan Yunani di Mediterania Timur dan Asia Minor, menjadi
bagian utama dari Provinsi Romawi di Asia. Spanyol dikuasai pada 64 SM.,
sehingga kekuasaan Roma mencakup wilayah Euphrates hingga Atlantik.
Pasukan
Roma, tadinya dari warga biasa berkembang menjadi tentara profesional sehingga
cenderung membentuk pernerintahan diktator. Pernerintahan Romawi pada jaman itu
yang paling terkenal adalah Yulius Caesar. Pada 58-49, Caesar mebangun
perbatasan sepanjang Rhine dan Channel di Inggris. Usaha mendirikan negara
dengan. sistem
Pada awal
abad IV, Roma kembali bangkit dcngan kekuatan Constantine (306-37) yang
berhasil menyatukan kembali kekaisaran. Dua kebijaksanaan penting ditentukan
oleh Constantine, berpengaruh besar pada sejurah Romawi. Pertama, menerima
Kristen sebagai agama (313) sama dengan agama lain. Ke dua, memindah pusat
kekuasaan ke Istanbul (sekarang di Turki) (324), sehingga kemudian pada 330,
namanya diganti menjadi Konstantinopel (Constantinopolis). Wilayah
kekuasa-annya makin luas hingga hampir seluruh wilayah pantai Laut Mediterania
atau sering disebut Byzantine. Jaman itu disebut pula jaman Byzantine di mana
banyak terjadi perubahan dan perkembangan dalam budaya termasuk arsitektur.
Kejayaan
Byzantine berakhir karena pengganti Constantine lemah dalam me-ngontrol ekonomi
dan perpecahan dalam tubuh militer. Pada 365 kekaisaran terbagi menjadi dua
wilayah timur berpusat di Konstantinopel dan wilayah barat yaitu Itali berpusat
di Milan. Pada 407 pernerintahan barat tersebut dipatahkan oleh kaum Barbar
yang dapat menguasai Wilayah Galia (Gaul) dan memutuskan hubungan antara
Roma dengan wilayah yang sekarang Inggris.
Arsitektur
Romawi
Suku bangsa
Etruscans, telah disebut di atas mendiami wilayah tengah-barat Itali adalah
kelompok suku yang sangat maju pada jamannya dalam arsitektur. Pada sekitar
abad VII SM, sudah membangun kota dengan antara lain dinding-dinding, pipa-pipa
pembuangan air, hingga mengontrol sungai sehingga permukaan airnya sama dengan
rata-rata permukaan danau-danau[1].
Peninggalan
penting menjadi bukti sejarah pada waktu itu adalah reruntuhan Fallen Novi,
dibangun sekitar abad III SM. Pelengkung pada salah sebuah gerbang, merupakan
konstruksi sangat khas Romawi, kemudian merubah perkembangan kejaman baru dari
arsitektur Yunani yang secara prinsip merupakan sistem kolom dan balok, disebut
Order.
Pelengkung
Augustus di Perugia, di bangun pada akhir abad 11 SM, juga menunjukan pemakaian
pelengkung sudah sejak jaman Romawi awal atau jaman Etruscan.’ Dengan sistem
konstruksi pelengkung, maka kolom dan balok tidak diperlukan lagi. kemudian
dalam perkembangannya, bentuk kolom dan balok Yunani hanya menjadi bagian dari
dekorasi. Berbagai kuil pada jaman Etruscan, menggunakan sistem kolom dan
balok, namun konstruksi, proporsi, komposisi dan dekorasinya mempunyai ciri
khusus, berbeda dengan ketiga Order Yunani.
Denah
kuil-kuil dibangun pada jaman Romawi, secara garis besar dapat dikategori-kan
dalam dua bentuk, yaitu segi empat panjang dan bukan segi empat. Kuil Romawi
berdenah segi empat panjang sebagian besar mendapat pengaruh cukup besar dari
arsitektur Yunani. Pada jaman itu, mulai berkembang bentuk-bentuk kuil yang
tidak segi empat panjang, bervariasi dalam bentuk denah poligonal, lingkaran
dan kombinasi lainnya.
[1] Sir Banister Fletcher, A History of
Architecture,The Athlone Press London. 1975. Hlm.263.
Dinding
keliling dengan gerbang berkonstruksi pelengkung, Falerii Novi (abad III SM.)
(atas), Rekonstruksi Pelengkung Augustus (bawah).
sumber :
yulianto sumalyo ( buku arsitektur klasik eropa ).penerbit gunadarma university
Tidak ada komentar:
Posting Komentar